• Menertawakan Diri Sendiri? Asyik!

    TERTAWA. Haaahh… memang sesuatu yang sangat       nyaman jika dilakukan, tapi kenapa masih banyak orang yang memilih menekuk, melipat bahkan menyeterika wajahnya ya (saking ga ada ekspresinya sampe keliatan rata, kaya’ abis di seterika). Tertawa adalah kegiatan mengoperasikan bagian dari anatomi tubuh manusia yang melibatkan bibir, mulut dan gigi demi tujuan menyenangkan. (dari WikipeDEA).

    Ada yang mengatakan juga bahwa tertawa itu bisa membuat kita awet muda, ga percaya?! coba aja ketawa-ketawi sendirian sepanjang jalan raya, pasti ga ada orang yang peduli. Bisa jadi karena dianggap masih anak kecil (read.muda), sehingga masih wajar melakukan apapun yang menurut sebagian orang kurang wajar, atau karena beberapa hasil diagnosa lain yaa wallahua’lam) hehe.. . Tapi tenang, paragraf ini tidak menganjurkan apalagi mengajak kalian untuk seperti itu.

    Ketika kita tertawa, tubuh berproses meningkatkan pelepasan hormon endorfin ke dalam aliran darah. Hormon ini bertanggung jawab untuk menghadirkan perasaan nyaman, sehingga ampuh untuk meredakan stres dan menjaga daya tahan tubuh (Kalo yang ne serius loh ya.. tanya aja ma dokter-dokter terdekat, kalo kwatir suruh bayar, ya sudah percaya apa kata saya saja).

    Next...
    Kira-kira pernahkah kamu mengalami kejadian ditertawakan 27 siswa dalam satu kelas dengan jumlah siswa di kelas itu adalah 29? (lah yang dua lagi kemana, satu nggak masuk karena sakit panu, sedangkan satunya lagi ya kamu sendiri).

    Atau pernahkah kamu menjadi bahan tertawaan orang dalam sebuah warung (read.restoran), dengan kapasitas tampung 52 pelanggan?! atau dimanapun kamu merasa pernah menjadi bahan tertawaan.

    Jika pernah, jangan sampai kamu mengulangi kesalahan tersebut. Bahkan sekalipun jika pada akhirnya seluruh dunia menertawakanmu, jangan pernah membiarkan mereka menikmati tawa mereka atas dirimu. Kalau pada umumnya justru yang seperti itulah yang terjadi, jangan bergabung dengan yang pada umumnya, udah kaga' jamannya jadi yang biasa.

    Kenapa sih keadaan-keadaan seperti di atas bisa terjadi dan mengganggu harga diri kamu?
    itu karena kamu sendiri yang membuat keadaan itu bisa terjadi. Mereka mempunyai daya dan dalih untuk menertawakanmu karena kamu menyediakan posisi kamu sebagai obyek yang bisa ditertawakan.

    Bagaimana kalau kamu merubah posisimu menjadi subyek yang juga ikut tertawa seperti mereka, tentu ini akan menjadi keadaan yang berbeda, dimana yang awalnya mereka menertawakanmu menjadi tertawa bersama kamu. Bukankah itu lebih baik dan membuat kamu nyaman. Sekalipun kita memang salah, menertawakan diri sendiri itu lebih mendamaikan dari pada membiarkan kita menyimak kenikmatan mereka menertawakan kita.

    Dan juga kalau kita salah, berarti kita berani mencoba. Nah itu lebih baik dari pada mereka yang menertawakan kesalahan kita. Lagipula, orang baik itu akan menghargai setiap keadaan orang lain, jikapun terjadi kesalahan, mereka akan menyampaikannya dengan cara yang baik, bukan menertawakanmu. Kesimpulannya, jika orang-orang itu menertawakanmu berarti mereka itu bukan orang baik, jadi kenapa kita harus perduli dengan orang yang tidak baik.

    Abaikan semua yang negatif !  “Tuli” bisa menjadi alternatif dalam keadaan tersebut. Let’s be positive ^_^

0 komentar:

Posting Komentar